Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia
bebas : Cilok adalah sebuah
makanan khas Jawa Barat yang terbuat dari tapioka yang kenyal dengan tambahan bumbu
pelengkap seperti sambal kacang, kecap, dan saus. Cilok bentuknya bulat-bulat seperti bakso, hanya saja berbeda bahan dasarnya.
Terdapat telur atau daging cincang di dalamnya, karena
terbuat dari bahan dasar tapioka maka cilok terasa kenyal saat dikonsumsi.
Tidak hanya sebagai makanan
ringan yang
enak, cilok juga dapat menjadi sebuah peluang usaha. Rata-rata pedagang cilok
adalah pedagang
kaki lima yang sering berpindah-pindah, dan rata-rata berjualan di
sekitar sekolah, kampus, dan pabrik.
Cilok adalah lakuran dari kata aci dan dicolok.
Dinamakan demikian dikarenakan bahan utamanya adalah tapioka yang dalam bahasa Sunda disebut aci,
dan biasanya dihidangkan dengan cara dicolok.
CILODI (Cilok Mang Yadi)
Mang Yadi memulai usaha Cilok pada tahun 2014, Awalnya sebelum berjulan cilok Mang Yadi berjualan Es Teh Poci namun kemudian Mang Yadi merubah jenis usaha menjadi cilok karena berpikir bahwa peluang pasar produk cilok lebih besar dan menguntungkan. Mang Yadi merupakan warga asli Karawang dan memilih berjualan di Depan kampus Universitas Singaperbangsa Karawang karena tempatnya ramai dan strategis untuk berjualan serta tidak jauh dari tempat tinggalnya. Mang yadi berjualan Cilok setiap hari, biasanya pada hari-hari biasa Mang Yadi berjualan dari mulai jam 8 pagi hingga jam 5 sore namun pada saat bulan Ramadhan beliau berjualan pukul setengah 5 sore sampai waktu buka puasa.
Mang Yadi memproduksi cilok setiap hari sejumlah 600 buah cilok dan menjualnya seharga Rp 1.000/cilok dan rata-rata mang Yadi mendapatkan Laba bersih sekitar Rp 200.000/hari. Mang Yadi berjualan cilok menggunakan gerobak, beliau hanya memiliki satu gerobak yang dipakainya dan belum memiliki karyawan. Mang yadi tidak mengambil cilok dari agen, dia memproduksi ciloknya sendiri karena Mang Yadi mementingkan kualitas rasa dari ciloknya. Cilok Mang Yadi belum memiliki nama, slogan, inovasi produk serta kemasannya pun masih menggunakan plastik.
Kami melakukan kegiatan abdi masyarakat yaitu pendampingan perencanaan pemasaan pada UKM makanan tradisional di Karawang. Kegiatan-kegiatannya antara lain:
1. Menentukan UKM Sasaran
1. Menentukan UKM Sasaran
Kami
memikirkan produk baru yang akan menjadi objek dari kegiatan pendampingan
perencanaan pemasaran ini, kemudian kami memutuskan untuk memilih UKM Cilok.
2.
Melakukan
Kunjungan Ke UKM baru
3.
Melakukan
Wawancara
Kegiatan selanjutnya kami melakukan wawancara dengan Mang Yadi mengenai
kondisi, situasi dan terutama mengenai produk Cilok milik Mang Yadi.
4.
Penyuluhan
Kegiatan penyuluhan diantaranya
meliputi:
1) Penjelasan kepada Mang Yadi
mengenai maksud dan tujuan kelompok melakukan kegiatan tersebut,
2) Penjelasan mengenai kegiatan
dan program apa saja yang akan kelompok lakukan bersama Mang Yadi dalam 30 hari
ke depan,
3) Permintaan izin untuk
melakukan kegiatan tersebut, serta
4) Bertanya seputar UMKM Cilok
Mang Yadi untuk mendapatkan informasi awal seperti: latar belakang dan sejarah UMKM Cilok Mang Yadi, bagaimana
proses pembuatan cilok, bahan-bahan dan alat apa saja yang digunakan dalam proses
pembuatan cilok, berapa modal dan laba yang diperoleh perharinya, waktu kerja,
dan lain-lain.
5.
Demonstrasi
Demonstrasi adalah kegiatan peragaan atau pertunjukan tentang cara melakukan
atau mengerjakan sesuatu. Kegiatan ini meliputi pencontohan program yang ditujunjukkan kepada Mang
Yadi dari mulai mengimplementasi kemasan, strategi penjualan, inovasi produk,
dan lain-lain. Hal ini dilakukan agar Mang Yadi memiliki gambaran untuk
kegiatan pemasaran kedepannya berdasarkan penyuluhan yang telah diberikan
sebelumnya.
6.
Pengajuan Ide dan Saran
Kegiatan
pengajuan ide dan saran berupa pengajuan ide dan saran mengenai inovasi produk
terhadap produk yang sudah dijajakan sebelumnya maupun yang belum.
7. Pemberian ide dan saran mengenai penambahan topping yaitu
pilus
Produk
cilok yang dijual Mang Yadi sebelumnya menggunakan topping berupa daun bawang
dan seledri saja, maka dari itu kami memberi ide untuk penambahan topping yaitu
pilus. Berikut ini gambaran inovasi tambahan pada topping cilok Mang Yadi.
8.
Pemberian kemasan baru
Mang Yadi
biasa menggunakan kemasan cilok berupa plastik biasa berukuran 18, plastik yang
biasa digunakan untuk kemasan es. Plastik tersebut diisi beberapa cilok dan
kuah kemudian diikat menggunakan karet gelang dan dimasukan ke dalam kantung
plastik lagi. Maka dari itu kami memiliki inisiatif untuk mengubah kemasan
tersebut menggunakan cup plastik. Berikut ini merupakan gambaran cup plastik
tersebut.
9. Pemberian brand, logo dan sticker

10. Pembuatan brosur dan spanduk

11. Pemberian Ide
Strategi Pemasaran Yaitu Melalui Promosi
di Media Sosial
Pemberian ide untuk melakukan promosi melalui sosial media yaitu melalui instagram. Produk tersebut dapat ditemukan diinstagram dengan user name @cilosi_77.
12. Pemberian Bahan dan Alat
Pemberian bahan dan alat yang
diperlukan bagi UKM Mang Yadi, kegiatan ini merupakan implementasi dari
kegiatan sebelumnya yaitu pengajuan ide dan saran.
13. Pemberian topping yaitu pilus
(Before) (After)

14. Pemberian kemasan baru berupa cup plastik
Berikut ini merupakan gambar kemasan
sebelum dan sesudah diinovasi:
(Before) (After)

15. Pemberian brand, logo dan sticker
Brand yang
diberikan adalah CILODI yang berarti Cilok Mang Yadi, dan hal tersebut sudah
disetujui oleh pemilik usaha. Logo dan sticker akan ditampilkan dalam gambar di
bawah ini.
16. Pemberian dan
pemasangan brosur dan spanduk
(Before) (After)
17. Membantu pemasaran di UKM
18. Mentoring dan Pendampingan
Mentoring dan pendampingan dilakukan
untuk memantau dan mendampingi serta memberi arahan bagaimana strategi
pemasaran yang harus dilakukan Mang Yadi secara mandiri.